RSS

Rabu, 30 Oktober 2013

makalah PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN




PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013







Disusun oleh :
SRI RAHAYU
XI IPA 1




PEMERINTAH DAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIAMIS
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 CIAMIS
Jl. KH Ahmad Dahlan No. 2 Tlp (0265)771709 Ciamis 66211


LEMBAR PENGESAHAN



Disusun oleh :


SRI RAHAYU
XI IPA 1





Ciamis, 18 November 2012



Mengetahui:

Wali Kelas,




IMAS MASPUPAH S.Pd
NIP.00000000000000000000

Guru Mata Pelajaran,




DADING
NIP.00000000000000000000



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya. Dengan segenap ungkapan rasa terima kasih yang tidak terperi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung seluruh proses penulisan makalah ini sehingga penulisan makalah dengan judul “Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan” selesai di kerjakan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Begitu banyak hal yang dilalui penulis sampai dengan selesainya makalah yang menjadi tugas pelajaran Pendidikan Agama Islam di akhir semester 1 kelas XI ini. Mungkin apa yang telah penulis hasilkan bukanlah yang terbaik, namun penulis perharap apa yang telah saya tulis ini akan bermanfaat dan bisa digunakan dengan sebaik mungkin bagi yang membacanya.
Saya sadar bahwa apa yang telah saya peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis semata tetapin hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Mata Pelajaran yang tidak secara langsung membantu dalam penulisan makalah unuk memenuhi salah satu tugas pada akhir semester ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.




Ciamis, 18 November 2012



                     Penulis



DAFTAR ISI


Lembar Pengesahan ............................................................................................................  i
Kata Pengantar ...................................................................................................................  ii
Daftar Isi ............................................................................................................................  iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang ...................................................................................................  1
1.2.  Rumusan Masalah ..............................................................................................  1
1.3.  Tujuan Penulisan ................................................................................................  1
1.4.  Manfaat Penulisan ..............................................................................................  1

BAB II PEMBAHASAN
2.1.  Sekilas tentang Dunia Islam pada Abad Pertengahan .......................................  2
2.2.  Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan .......................................  6
2.3.  Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan ..............................  7
2.4.  Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan .............................  8

BAB III PENUTUP
3.1.  Kesimpulan ........................................................................................................  11
3.2.  Saran ..................................................................................................................  11

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.     Latar Belakang

Sejak masa pemerintahan Bani umayyah dan Bani Abbasiyah, Ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para khalifah dan pemimpin umat pada waktu itu menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan, baik agama maupun ilmu-ilmu umum.
Kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan budaya pada abad pertengahan memang tidak semaju pada masa Daulah Bani Umayyah maupun Daulah Bani Abbasiah. Namun demikian pada masa ini bidang agama, ilmu pengetahuan, budaya atau seni arsitektur tetap memperoleh perhatian, sehingga terbuka kesempatan munculnya tokoh-tokoh muslim sesuai dengan bidang keahlian maupun profesi masing-masing.
     Demikian pula perkembangan umat islam yang ada di bumi, sejak masa rasulullah SAW. Hingga sekarang juga mengalami perubahan dalam perkembangannya, Menurut para ahli sejarah dapat dibagi menjadi beberapa periode yaitu pada tahun 650-1000M dinamakan masa kejayaan islam I, tahun 1000-1250M islam mengalami masa kemunduran, dan tahun 1500-1800M disebut sebagai masa tiga kerajaan besar yakni kerajaan Usmani, Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mugal.
            Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah juga mengetahui bagaimana perkembangan Islam, terutama pada abad Pertengahan yang tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama Islam sampai sekarang ini.

1.2.       Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
b)             Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
c)             Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?

1.3.       Tujuan Penulisan

A.           Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang sejarah perkembangan islam di dunia yang terjadi  pada abad pertengahan.

B.            Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah :
1.             Untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2.             Untuk  menambah kemampuan kami dalan penyusunan makalah.

1.4.       Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui dan memahami lebih dalam tentang sejarah perkembangan islam pada abad pertengahan.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1.       Sekilas Tentang Dunia Islam Pada Abad Pertengahan
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan keemasan. Hal ini di tandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan islam, adanya integrasi  antar wilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad perengaha, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.

Ä   Kerajaan Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya Utsman I dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meninggal dunia tahun 1300M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul oleh raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang Penakluk.
Selanjutnya pada tahun 1520-1566 M, Sulaiman Agung menjadi penguasa baru di kerajaan Turki Usmani menggantikan Sultan Muhammad II dan dia dijuluki Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman bukan hanya sultan yang paling terkenal dikalangan Turki Usmani, akan tetapi pada awal ke 16 ia adalah kepala negara yang paling terkenal di dunia. Ia seorang penguasa yang shaleh, ia mewajibkan rakyat muslim harus shalat lima kali dan berpuasa di bulan ramadhan, jika ada yang melanggar tidak hanya dikenai denda namun juga sanksi badan.
Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman, merteka di beri kebebasan dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dankelaliman katholik roma dan protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama islam. Setelah Sulaiman meninggal dunia, kerajaan turki Usmani mengalami kemunduran.

Ä   Kerajaan Mugal di India
Peranan umat Islam India dalam penyeluasan agama Islam dapat dilihat dalam empat periode, periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M), periode Mogul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan periode Negara India Sekuler (1947-sekarang)
Pemerintahan Kemaharajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur pada 1526 M. Babur merupakan cucu Timur Lenk dari pihak ayah dan cucu Jenghiz Khan dari pihak ibu. Kerajaan ini dimulai ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir pada pertempuran pertama Panipat dengan bantuan Gubernur Lahore. Ia menguasai Punjab dan meneruskan ke Delhi yang dijadikan ibukota kerajaan. Penguasa setelah Babur adalah putranya sendiri, Nashirudin Humayun (1530-1556 M) di masa ini kondisi kerajaan tidak stabil, karna banyak perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada 1540 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Sher Khan dari Qanauj mengakibatkan Humayun melarikan diri ke Persia. Atas bantuan Raja Persia (Safawiyah), Humayun kembali merebut Delhi tahun 1555 M.
Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa pemerintahan Putra Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar adalah militeristik. Akbar berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat. Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer. Politik Akbar yang sangat terkenal dan berhasil menyatukan rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi universal, yang memandang sama semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi, yang menjadikan semua agama menjadi satu demi stabilitas antara Hindu dan Islam. Akbar mengawini putri pemuka Hindu dan melarang memakan daging sapi. Penguasa keempat adalah Jahangir (1605-1628 M), putra Akbar. Jahangir adalah penganut Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang ayahnya ciptakan menjadi hilang pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai pemberontakan, terutama oleh putranya sendiri, Kurram. Kurram berhasil menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri kerajaan, permusuhan antara ayah dan anak ini bisa dipadamkan.
Setelah Jahangir meninggal, Kurram naik tahta setelah mengalahkan saudaranya, Asaf Khan. Kurram bergelar Shah Jahan (1627-1658 M) . Masa ini banyak terjadi pemberontakan, terutama dari kalangan keluarga kerajaan. Aurangzeb, panglima dan juga putra ketiga Shah Jahan berhasil memadamkan pemberontakan dari keturunan Lodi. Keberhasilan Aurangzeb membuat saudara tertuanya, Dara, merasa iri dan menuduh ingin merebut tahta kerajaan. Namun ketangguhan Aurangzeb berhasil mengalahkan saudaranya sekaligus menangkap ayahnya, Shah Jahan. Hal ini pernah dilakukan sendiri oleh Shah Jahan terhadap kakek Aurangzeb, Jahangir. Aurangzeb, (1658-1707 M) menggantikan ayahnya.
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad Nagar, Ousra, Khasmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.

Ä   Kerajaan Safawi di Persia
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu, bangsa Persia yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk islam. Dinasti atau kerajaan islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan Bangsa Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Setelah 3 abad bangsa Mongol menguasai Persia, hingga pada tahun 1501M muncul Dinasti baru, yaitu Dinasti atau kerjaan Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Beliau berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang kekuasaannya disebelah barat bebatasan dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di Turki dan disebelah Timur berbatasan dengan kerajaan Islam Mogul di India.  Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahan hingga sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir bernama Sultan Muhammad.
Masa Kekuasaan Syah Abbas (1585-1628 M) merupakan puncak kejayaan kerajaan safawi. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik. Di bidang yang lain, kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan.
Kerajaan Safawi menjadikan Syiah sebagai mazhab negara dan menjadikan Persia sebagai pusat aliran ini. Sampai saai ini Persia atau Iran dikenal sebagai pusat aliran Syiah.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Syah Ismail Safawi (1501-1524M), Syah Tahmasp I (1524-1576 M), dan Syah Abbas I (1588-1620 M). Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan Kerajaan Safawi dan mengakhiri kekuasaannya.
Kemunduran kerajaan Safawi adalah sepeninggal Abbas I, berturut-turut di perintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kindisi kerajaan tidak menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi ialah konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliramn Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaan. Konflik antara dua kerajaan tersebut berlangsung lama, meskipun pernah berhenti sejenak ketika tercapai perdamaian pada masa Shah Abbas I. Namun tidak lama kemudian Abbas meneruskan konflik tersebut, dan setelah itu dapat dikatakan tidak ada laigi kedamaian antara dua kerajaan besar Islam itu.
Penyebab penting lainya adalah karena pasukan ghulam(budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash. Hal ini disebabkan karena pasukan tersebut tidak disiapkan secara terlatih dan tidak melalui proses yang dialami Qizilbash. Sementara itu, anggota Qizilbash yang baru ternyata tidak memiliki militansi dan semangat yang sama dengan anggota Qizilbash sebelumnya.
Banyak bangsa Eropa yang menjajah kerajaan Islam yang ada di Dunia, di antaranya :
Negara yang Dijajah
Negara Penjajah
Mesir, Jazirah Arab, Yaman, Afganistan, dan India
Inggris
Maroko, aljazair, Tunisia, Libia, Libanon, dan Suriah
Prancis
Mindanao (Fhilipina Selatan)
spanyol
Malaka (Malaysia)
Portugal (1511-1641 M), Belanda (1641-1795 M), Inggris (1795-1957 M)
Indonesia
Belanda dan Jepang
Kaukasia, Armenia, Tajikistan, Kazachtan, Azerbaizan, Usbekistan, Bukbara, dan Samarkand.
Rusia


2.2.       Perkambangan Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Ajaran islam mengalami perkembangan pada abad pertengahan walaupun perkembangannya tidak sepesat pada periode klasik.
Di India Kerajaan Mogul telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan pendidikan Islam antara lain dengan menbangun mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah. Pada madrasah-madrasah tersebut diajarkan ilmu tafsir, ilmu hadist, dan ilmu yang merupakan mata pelajaran pokok.
Sekelompok ulama India telah menyusun sebuah kitab yang berjudul Al-Fatawa Al-Hindiyyah berisi tentang kumpulan fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar. Kitab ini disusun atas permintaan penguasa kerajaan Mogul yakni Sultan Abu Al-Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I : 1658-1707 M), sehingga kitab ini dikenal dengan sebutan Al-Fatawa Al-Alamgariyah.
Di Mesir ketika Dinasti Mamluk berkuasa (1250-1517 M) telah muncul beberapa ulama besar antara lain  Ibnu Hajar Al-Asqalani (1372-1449 M) dan Ibnu Khaldun (1332-1406 M).  Ibnu Hajar Al-Asqalani, selain ulama besar, beliau juga sebagai dosen, guru besar, pimpinan akademi (Madrasah), hakim, mufti (pembawa fatwa), khotib, dan penulis. Di antara buku hasil karyanya berjudul Fath Al-Bari fi Syarh Al-Bukhori (ulasan tentang hadist-hadist riwayat Al-Bukhori yang terdiri dari 13 jilid) dan A-Maram Adillah Al-Ahkam (kumpulan hadist hukum dan seseuah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). Adapun Ibnu Khaldun, terkenal sebagai Sejarawan dan “Bapak  Sosiologi Islam”. Kitab karangannya yang terkenal adalah Al-Ibar (sejarah umum, terdiri dari 7 jilid).
Perlu pula diketahui ulama-ulama besar lainnya yang hidup pada abad perterngahan seperti :
Ø   Jalaluddin Al-Mahalli (Mesir, 791-764 H) dan Jalaluddin As-Suyuti (849-911H) menagrang kitab tafsir jalilin yang terdiri dari dua jilid kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø   Ibnu Kasir (Bosyra, 700 H/1300 M-Damaskus, 774 H/1373 M) mengarang Tafsir Al Qur’an Al Azim yang terdiri dari empat jilid. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø   Imam An-Nawawi (Damaskus, 631 H/1233 M-676 H/1277 M) mengarang Kitab Hadist “Riyad as-Salihin”. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Imam Nawawi (wafat 1277 M) menyusun kitab fikih mahzab Syafi’I dengan judul Minhaj At-Talibin.




2.3.       Perkambangan Ilmu Pengetahuan Pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan walaupun tidak lebih maju daripada masa jayanya Daulah Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan bangsa Eropa.
Di India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul telah dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti logika, filsafat, geometri, geografi, sejarah, politik, dan matematika. Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb memerintah telah dibangun sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di Sueknon. Selain itu, pada tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku dalam berbagai disiplin ilmu.
Di Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan muslim seperti:
1.             Ibnu Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi Tabaqat Al Atibba” (penyampai informasi dalam tingkatan para dokter).
2.             Abu Al Fida, Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah kedokteran.
3.             Abu Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit Kairo yang menemukan susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, tiga abad lebih dulu dari Servetus (orang Portugis).
4.             Nasiruddin At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu Faraj Tabari (1226-1286) seorang ahli matematika.
Selain itu, ada seorang cendekiawan muslim yang ahli dalam ilmu geografi yang bernama Ibnu Batutah (703-779 H) dan juga pengembara muslim yang telah berkeliling dunia serta pernah singgah sebanyak dua kali di Samudera Pasai (Aceh). Beliau telah menyusun buku yang berjudul Rihlah Ibnu Batutah, berisi tentang perjalanan Ibnu Batutah dalam berkeliling dunia. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu pula diketahui bahwa pada awal abad pertengahan ini, telah pula disusun kitab Mausu’at, yaitu buku yang sangat tebal, berisi tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan, yang pada masa sekarang disebut ensiklopedi. Di antara cendekiawan muslim yang menyusun Mausu’at adalah An-Nuwairy (wafat: 722 H), Ibnu Fadlullah (700-748 H), dan
Jalaluddin As-Suytiti (849-911 H). Setelah kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah dari benua Asia dan Afrika mengalami kemunduran di bidang politik dan ekonomi, akibat dijajah oleh bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu lagi untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.


2.4.       Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
1.             Arsitektur
Kata arsitektur berasal dari bahasa Yunani yaitu architektur yang berasal dari dua suku kata yakni arche dan tektoo .Arche berarti asli, awal, dan otentik.Tektoo bermakna berdiri stabilan kokoh.
Arsitektur Islam  adalah ilmu sekaligus seni merancang bangunan ataupun struktur lain yang frungsionaldan dirancang berdasarkan kaidah estetika islam yang bertolak dari pengakuan akan keesaan Allah SWT.Arsitektur islam ituterdapat antara lain pada bangunan mejid, istana, dan makam/pekuburan.
Di Persia (sekarang Iran) pada masa keemasan Dinasti Safawi dikota Isfahan telah di bangun Mesjid Syah (sekarang Mesjid Imam), Mesjid Syah Lutfullah, Istana Cehil Sutun (bahasa Persia: empat puluh tiang), jembatan Khaju, dan menara-menara goyang. Mengingat indah dan megahnya kota Isfahan, orang-orang Persia(iran) menyebutnya dengan ungkapan Isfahan nisfe jahan (Isfahan kota setengah dunia).
Selain itu, dikota masyad (ibukota propinsi khurasan) terdapat makam imam ali ar-rida (orang iran biasa menyebut imam reza,imam ke delapan dalam akidah syiah dua belas imam).tidak jauh dari imam ar-rida terdapat mesjid imam reza yang luas megah dan indahnya arsitektur islam yang berkualitas tinggi.kubah mesjid ini di hiasi dengan ratusan kilogram emas murni, sehingga menambah kemegahan dan keindahan mesjid.juga di kota tua qung (150km dari taheran) terdapat makam hazrat Fatimah ma’sumah saudara kandung imam ali ar-rida.ke dua makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah, baik dari wilayah Persia maupun Negara tetangga seperti afganistan, Pakistan, dan irak.
Di india pada masa jayanya kerajaan mogul telah didirikan bangunan-bangunan yang megah dan indah dengan arsitektur yang mengagumkan. bangunan-bangunan itu seperti istana megah di delhi dan Lahore, mesjid jami di aunfur (di bangun antara tahun 1438-1478,meniru bangunan dinasti timurid), benteng merah, charminar (empat menara) yang dibangun tahun 1591 M, di hayderabad, india (corak islam dan hindu tampak pada bangunan ini) dan bangunan-bangunan makam yang memukau.termasuk bangunan makam yang menakjubkan dan termasuk salah satu keajaiban dunia ialah tajmahal.Pada bangunan makam ini di semayamkan mumtaz mahal istri syah jehan. tajmahal ini terletakdi pinggir sungai jamuna di agra dan di bangun oleh syah jehan selama 12 tahun(1631-1643 M).untuk melaksanakan pembangunan gedung sultan syah jehan mendatangkan arsitek-arsitek dari irak,dan turki.sedangkan yang menyiapkan gambar rancangan gedung ini dan sekaligus pengawas dalam pelaksanaan pembangunannya adalah  ustad isa irani.
Di turki pada masa keemasan pemerintahan kerajaan utsman telah di bangun mesjid-mesjid dengan gaya arsitektur tinggi da menawan hati.mesjid-mesjid itu seperti mesjid agung, sultan Muhammad al-fatih,mesjid agung sulaiman (pada masa itu merupakan mesjid terindah di turki), mesjid bayazid,mesjid abu ayub al-ansyori yang terletak antara mesjid aya sopia.Mesjid-mesjid tersebut dihiasi dengan kaligrafi,sehingga menambah keindahan, kemegahan, dan keagungannya.
Mesjid aya sopia dulunya adalah sebuah gereja. kemudian bangunan itu di rombak statusnya menjadi sebuah mesjid melalui renopasi dan gambar-gambar makhluk hidup di dindingnya diganti dengan kaligrafi.
Mesjid-mesjid di Indonesia yang di bangun  pada abad pertengahan, seperti mesjid agung demak (1506 M), mesjid agung banten (1552-1570 M) mesjid agung kudus (1549 M) mesjid agung Cirebon (1480 M) mesjid sultan Abdurrahman (abad ke 18 M) dan mesjid agung kraton buton (1712 M) .

2.             Seni Sastra
Sastrawan-sastrawan muslim yang hidup di abad pertengahan antara lain :
Ø   Faridudin Al Athar (119-1230 masehi)
Beliau lahir di nasabun timur laut Persia. semasa mudanya beliau mengendara di berbagai wilayah ioslam seperti mesir, hejaz, india, dan asia tengah. kemudian ia kembali ke tempat kelahirannya dan menetap disana. beliau menulis puisi dan menyusun petuah-petuah dan menyusun petuah-petuah sufi selama 39 tahun.
Karya fariddudin al athar yang paling terkenal adalah mantiq at tair (musyawarah burung). sebuah sajak alegoriyang mengisahkan pengalaman religious kaum sufi. buku mantiq al at-tair ini telah diterjemahkan kedalam bahasa prancis oleh J.H. Garcin de tassi dengan judul mantiq ut-ttair, lelanage des oiseau (183 masehi) juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan judul de conference of the birds (1955).
Buku karya fariruddin al attar lainnya adalah tajqiratul aulia. buku ini disusun dalam bentuk prosa dengan maksud mengenang para sufi pendahulunya (buku ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia).

Ø   Jalaluddin Ar-Rumi (1207-1273 masehi)
Jalaluddin ar-rumi lahir di afganistan pada 1207 masehi dan wafat di turki tahun 1273 masehi. ia adalah keturunan sahabat abu bakar as-sidiq r.a. ia seorang penyair sufi terbesar pada masanya  yang dapat gelar maula (tuan kami). karya tulis jalaluddin ar – rami :
1.              Diwan syams-I Tabriz, merupakan kumpulan puisi terdiri atas 33000 baityang pesemuanya dalam bentuk gazal sufi.
2.              Masnawi, terdiri dari 6 jili berisi 26.660 bait yang berisi “ akar-akar agama dan penemuan keghaiban-keghaiban alam dan pengetahuan ketuhanan” dan buku ini diselesaikan dalam waktu 10 tahun. buku ini sudah di terjemahkan dan dibeli komentar oleh renold alleine Nicholson selama 25 tahun ( 1925-1950 masehi)

Ø   Sa’adi Syiraz  (wafat di syiraz antara tahun 1291-1295 masehi)
Beliau seorang sastrawan Persia yang karya tulisnya berjudul bustam (kebun buah) dan gulistan (kebun bunga). gulistan ditulis dalam bentuk prosa dan berisi tentang kisah-kisah, kata-kata mutiara, nasihat, renungan pribadi yang berisi selingan puisi berisi anekdot, humor, dan nasihat. bustan (telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). bewrisi kisah-kisah yang indah dan melukiskan nilai-nilai luhur islam yakni kebenaran,keadilan, kerendahan hati dan kebebasan.

Ø   Fuzuli (wafat sekitar tahun 1556 masehi)
Beliau termasuk penyair terkenalalam sejarah sastra islam. salah satu karyanya berbentuk puisi yang berjudul shikeyetname (pengaduan). fuzuli bertempat tinggal di irak.
Selain seni bangunan dan seni sastra terdapat juga seni music,seni suara, seni lukis, seni pahat, seni tari, dan seni kaligrafi.



















BAB III
PENUTUP


3.1.     Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya  Kerajaan Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain dengan tidal adanya lagi kekuasaan kerajaan islam yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.

3.2.       Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui sejarah-sejarah dalam agama kita,  kita juga harus bangga dengan para tokoh ulama yang telah memberikan peninggalan berupa ilmu, budaya, yang berlaku dan dapat di manfaatkan oleh kita.


DAFTAR PUSTAKA


http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan/
Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.










                                                               

0 komentar:

Posting Komentar