PERKEMBANGAN
ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013
Disusun
oleh :
SRI
RAHAYU
XI
IPA 1
PEMERINTAH DAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIAMIS
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 CIAMIS
Jl.
KH Ahmad Dahlan No. 2 Tlp (0265)771709 Ciamis 66211
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
SRI
RAHAYU
XI
IPA 1
Ciamis, 18
November 2012
Mengetahui:
Wali Kelas,
IMAS MASPUPAH S.Pd
NIP.00000000000000000000
|
Guru Mata
Pelajaran,
DADING
NIP.00000000000000000000
|
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya.
Dengan segenap ungkapan rasa terima kasih yang tidak terperi kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung seluruh proses penulisan
makalah ini sehingga penulisan makalah dengan judul “Perkembangan Islam Pada
Abad Pertengahan” selesai di kerjakan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Begitu
banyak hal yang dilalui penulis sampai dengan selesainya makalah yang menjadi
tugas pelajaran Pendidikan Agama Islam di akhir semester 1 kelas XI ini.
Mungkin apa yang telah penulis hasilkan bukanlah yang terbaik, namun penulis
perharap apa yang telah saya tulis ini akan bermanfaat dan bisa digunakan
dengan sebaik mungkin bagi yang membacanya.
Saya
sadar bahwa apa yang telah saya peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih
payah penulis semata tetapin hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab
itu saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Guru Mata
Pelajaran yang tidak secara langsung membantu dalam penulisan makalah unuk
memenuhi salah satu tugas pada akhir semester ini.
Akhir
kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,
untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Ciamis,
18 November 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1
1.4. Manfaat Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sekilas tentang Dunia Islam pada Abad Pertengahan ....................................... 2
2.2. Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan ....................................... 6
2.3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan .............................. 7
2.4. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan ............................. 8
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 11
3.2. Saran .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak masa pemerintahan Bani umayyah dan Bani Abbasiyah, Ilmu
pengetahuan telah berkembang pesat. Para khalifah dan pemimpin umat pada waktu
itu menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan, baik agama maupun
ilmu-ilmu umum.
Kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan budaya pada abad pertengahan memang
tidak semaju pada masa Daulah Bani Umayyah maupun Daulah Bani Abbasiah. Namun
demikian pada masa ini bidang agama, ilmu pengetahuan, budaya atau seni
arsitektur tetap memperoleh perhatian, sehingga terbuka kesempatan munculnya
tokoh-tokoh muslim sesuai dengan bidang keahlian maupun profesi masing-masing.
Demikian pula perkembangan
umat islam yang ada di bumi, sejak masa rasulullah SAW. Hingga sekarang juga
mengalami perubahan dalam perkembangannya, Menurut para ahli sejarah dapat
dibagi menjadi beberapa periode yaitu pada tahun 650-1000M dinamakan masa
kejayaan islam I, tahun 1000-1250M islam mengalami masa kemunduran, dan tahun
1500-1800M disebut sebagai masa tiga kerajaan besar yakni kerajaan Usmani,
Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mugal.
Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada
Allah SWT, maka kita haruslah juga mengetahui bagaimana perkembangan Islam,
terutama pada abad Pertengahan yang tentunya sangat berperan penting dalam
perkembangan agama Islam sampai sekarang ini.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
b)
Bagaimanakah
perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
c)
Bagaimanakah
perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?
1.3. Tujuan Penulisan
A.
Tujuan
Umum
Tujuan umum
dari penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang sejarah
perkembangan islam di dunia yang terjadi
pada abad pertengahan.
B.
Tujuan
Khusus
Adapun
tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah :
1.
Untuk
memenuhi salah satu tugas akhir semester dari mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
2.
Untuk menambah kemampuan kami dalan penyusunan
makalah.
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui dan memahami lebih
dalam tentang sejarah perkembangan islam pada abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Sekilas Tentang Dunia Islam Pada Abad Pertengahan
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa sejarah
Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode
pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan keemasan. Hal ini
di tandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan islam, adanya integrasi antar wilayah Islam, dan adanya kemajuan di
bidang ilmu dan sains.
Pada abad perengaha, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai
dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh
wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.
Ä
Kerajaan
Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya
Utsman I dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk
meninggal dunia tahun 1300M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan
Ottoman, yang disusul oleh raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami
kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa
besar, karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan
kota Benteng Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang
Penakluk.
Selanjutnya
pada tahun 1520-1566 M, Sulaiman Agung menjadi penguasa baru
di kerajaan Turki Usmani menggantikan Sultan Muhammad II dan dia dijuluki
Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman bukan hanya sultan yang paling terkenal dikalangan
Turki Usmani, akan tetapi pada awal ke 16 ia adalah kepala negara yang paling
terkenal di dunia. Ia seorang penguasa yang shaleh, ia mewajibkan rakyat muslim
harus shalat lima kali dan berpuasa di bulan ramadhan, jika ada yang melanggar
tidak hanya dikenai denda namun juga sanksi badan.
Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam
bahasa Turki, pada saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada
khalifah Sulaiman, merteka di beri kebebasan dalam memilih agama dan diberikan
tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana
dikenal ketidakadilan dankelaliman katholik roma dan protestan, maka Sultan
Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama
islam. Setelah Sulaiman meninggal dunia, kerajaan turki Usmani mengalami
kemunduran.
Ä Kerajaan Mugal di India
Peranan umat Islam India dalam penyeluasan agama Islam dapat
dilihat dalam empat periode, periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M),
periode Mogul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan
periode Negara India Sekuler (1947-sekarang)
Pemerintahan Kemaharajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur
pada 1526 M. Babur merupakan cucu Timur Lenk dari pihak ayah dan cucu Jenghiz
Khan dari pihak ibu. Kerajaan ini dimulai ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi,
Sultan Delhi terakhir pada pertempuran pertama Panipat dengan bantuan Gubernur
Lahore. Ia menguasai Punjab dan meneruskan ke Delhi yang dijadikan ibukota
kerajaan. Penguasa setelah Babur adalah putranya sendiri, Nashirudin Humayun
(1530-1556 M) di masa ini kondisi kerajaan tidak stabil, karna banyak
perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada 1540 terjadi pemberontakan yang dipimpin
oleh Sher Khan dari Qanauj mengakibatkan Humayun melarikan diri ke Persia. Atas
bantuan Raja Persia (Safawiyah), Humayun kembali merebut Delhi tahun 1555 M.
Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa pemerintahan
Putra Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar adalah
militeristik. Akbar berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat.
Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer. Politik Akbar yang sangat
terkenal dan berhasil menyatukan rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi
universal, yang memandang sama semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi, yang
menjadikan semua agama menjadi satu demi stabilitas antara Hindu dan Islam.
Akbar mengawini putri pemuka Hindu dan melarang memakan daging sapi. Penguasa
keempat adalah Jahangir (1605-1628 M), putra Akbar. Jahangir adalah penganut
Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang ayahnya ciptakan menjadi hilang
pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai pemberontakan, terutama oleh putranya
sendiri, Kurram. Kurram berhasil menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri
kerajaan, permusuhan antara ayah dan anak ini bisa dipadamkan.
Setelah Jahangir meninggal, Kurram naik tahta setelah mengalahkan
saudaranya, Asaf Khan. Kurram bergelar Shah Jahan (1627-1658 M) . Masa ini
banyak terjadi pemberontakan, terutama dari kalangan keluarga kerajaan.
Aurangzeb, panglima dan juga putra ketiga Shah Jahan berhasil memadamkan
pemberontakan dari keturunan Lodi. Keberhasilan Aurangzeb membuat saudara
tertuanya, Dara, merasa iri dan menuduh ingin merebut tahta kerajaan. Namun
ketangguhan Aurangzeb berhasil mengalahkan saudaranya sekaligus menangkap
ayahnya, Shah Jahan. Hal ini pernah dilakukan sendiri oleh Shah Jahan terhadap
kakek Aurangzeb, Jahangir. Aurangzeb, (1658-1707 M) menggantikan ayahnya.
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi,
Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar,
Ahmad Nagar, Ousra, Khasmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.
Ä
Kerajaan
Safawi di Persia
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu, bangsa
Persia yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk islam. Dinasti
atau kerajaan islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan Bangsa
Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Setelah 3 abad bangsa Mongol menguasai
Persia, hingga pada tahun 1501M muncul Dinasti baru, yaitu Dinasti atau kerjaan
Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907
H/1501 M di Tabriz. Beliau berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang kekuasaannya
disebelah barat bebatasan dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di Turki dan
disebelah Timur berbatasan dengan kerajaan Islam Mogul di India. Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari
tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti
sultan-sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahan hingga sebanyak 17
sultan. Sultan terakhir bernama Sultan Muhammad.
Masa Kekuasaan Syah Abbas (1585-1628 M) merupakan puncak kejayaan
kerajaan safawi. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di
bidang politik. Di bidang yang lain, kerajaan ini juga mengalami banyak
kemajuan.
Kerajaan Safawi menjadikan Syiah sebagai mazhab negara dan
menjadikan Persia sebagai pusat aliran ini. Sampai saai ini Persia atau Iran
dikenal sebagai pusat aliran Syiah.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan
Syah Ismail Safawi (1501-1524M), Syah Tahmasp I (1524-1576 M), dan Syah Abbas I
(1588-1620 M). Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan Kerajaan
Safawi dan mengakhiri kekuasaannya.
Kemunduran kerajaan Safawi adalah sepeninggal Abbas I,
berturut-turut di perintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M),
Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasp II
(1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut
kindisi kerajaan tidak menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru
memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi
ialah konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani
berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliramn Syi’ah merupakan ancaman langsung
terhadap wilayah kekuasaan. Konflik antara dua kerajaan tersebut berlangsung lama,
meskipun pernah berhenti sejenak ketika tercapai perdamaian pada masa Shah
Abbas I. Namun tidak lama kemudian Abbas meneruskan konflik tersebut, dan
setelah itu dapat dikatakan tidak ada laigi kedamaian antara dua kerajaan besar
Islam itu.
Penyebab penting lainya adalah karena pasukan ghulam(budak-budak)
yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti
Qizilbash. Hal ini disebabkan karena pasukan tersebut tidak disiapkan secara
terlatih dan tidak melalui proses yang dialami Qizilbash. Sementara itu,
anggota Qizilbash yang baru ternyata tidak memiliki militansi dan semangat yang
sama dengan anggota Qizilbash sebelumnya.
Banyak bangsa Eropa yang menjajah kerajaan Islam yang ada di Dunia,
di antaranya :
Negara yang Dijajah
|
Negara Penjajah
|
Mesir,
Jazirah Arab, Yaman, Afganistan, dan India
|
Inggris
|
Maroko,
aljazair, Tunisia, Libia, Libanon, dan Suriah
|
Prancis
|
Mindanao
(Fhilipina Selatan)
|
spanyol
|
Malaka
(Malaysia)
|
Portugal
(1511-1641 M), Belanda (1641-1795 M), Inggris (1795-1957 M)
|
Indonesia
|
Belanda
dan Jepang
|
Kaukasia,
Armenia, Tajikistan, Kazachtan, Azerbaizan, Usbekistan, Bukbara, dan
Samarkand.
|
Rusia
|
2.2.
Perkambangan
Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Ajaran islam mengalami perkembangan pada abad
pertengahan walaupun perkembangannya tidak sepesat
pada periode klasik.
Di
India Kerajaan Mogul telah melaksanakan berbagai usaha dakwah dan pendidikan
Islam antara lain dengan menbangun mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah. Pada
madrasah-madrasah tersebut diajarkan ilmu tafsir, ilmu hadist, dan ilmu yang
merupakan mata pelajaran pokok.
Sekelompok
ulama India telah menyusun sebuah kitab yang berjudul Al-Fatawa Al-Hindiyyah
berisi tentang kumpulan fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid
besar. Kitab ini disusun atas permintaan penguasa kerajaan Mogul yakni Sultan
Abu Al-Muzaffar Muhyiddin Aurangzeb (Alamgir I : 1658-1707 M), sehingga kitab
ini dikenal dengan sebutan Al-Fatawa Al-Alamgariyah.
Di
Mesir ketika Dinasti Mamluk berkuasa (1250-1517 M) telah muncul beberapa ulama
besar antara lain Ibnu Hajar Al-Asqalani
(1372-1449 M) dan Ibnu Khaldun (1332-1406 M).
Ibnu Hajar Al-Asqalani, selain ulama besar, beliau juga sebagai dosen,
guru besar, pimpinan akademi (Madrasah), hakim, mufti (pembawa fatwa), khotib,
dan penulis. Di antara buku hasil karyanya berjudul Fath Al-Bari fi Syarh
Al-Bukhori (ulasan tentang hadist-hadist riwayat Al-Bukhori yang terdiri dari
13 jilid) dan A-Maram Adillah Al-Ahkam (kumpulan hadist hukum dan
seseuah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). Adapun Ibnu Khaldun,
terkenal sebagai Sejarawan dan “Bapak
Sosiologi Islam”. Kitab karangannya yang terkenal adalah Al-Ibar
(sejarah umum, terdiri dari 7 jilid).
Perlu
pula diketahui ulama-ulama besar lainnya yang hidup pada abad perterngahan
seperti :
Ø Jalaluddin Al-Mahalli (Mesir, 791-764 H) dan Jalaluddin As-Suyuti (849-911H)
menagrang kitab tafsir jalilin yang terdiri dari dua jilid kitab ini
sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø
Ibnu
Kasir (Bosyra, 700 H/1300 M-Damaskus, 774
H/1373 M) mengarang Tafsir Al Qur’an Al Azim yang terdiri dari empat
jilid. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø Imam An-Nawawi (Damaskus, 631 H/1233 M-676 H/1277 M) mengarang Kitab Hadist “Riyad
as-Salihin”. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Imam
Nawawi (wafat 1277 M) menyusun kitab fikih mahzab Syafi’I dengan judul Minhaj
At-Talibin.
2.3.
Perkambangan Ilmu Pengetahuan Pada Abad Pertengahan
Pada
abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan Islam, ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan walaupun tidak lebih maju daripada masa jayanya Daulah
Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan bangsa Eropa.
Di
India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul telah dibangun sekolah sekolah yang
di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan umum, seperti logika, filsafat,
geometri, geografi, sejarah, politik, dan matematika. Tatkala Sultan Syah Jehan
dan Aurangzeb memerintah telah dibangun sekolah-sekolah tinggi, selain pusat
pengajaran di Sueknon. Selain itu, pada tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah
memiliki 24.000 judul buku dalam berbagai disiplin ilmu.
Di
Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk (1250-1517 M) telah muncul para
cendekiawan muslim seperti:
1.
Ibnu Abi Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi
Tabaqat Al Atibba” (penyampai informasi dalam tingkatan para dokter).
2.
Abu Al Fida, Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al
Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah kedokteran.
3.
Abu Hasan Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah
sakit Kairo yang menemukan susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia,
tiga abad lebih dulu dari Servetus (orang Portugis).
4.
Nasiruddin At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli
observatorium dan Abu Faraj Tabari (1226-1286) seorang ahli matematika.
Selain
itu, ada seorang cendekiawan muslim yang ahli dalam ilmu geografi yang bernama
Ibnu Batutah (703-779 H) dan juga pengembara muslim yang telah berkeliling
dunia serta pernah singgah sebanyak dua kali di Samudera Pasai (Aceh). Beliau
telah menyusun buku yang berjudul Rihlah Ibnu Batutah, berisi tentang
perjalanan Ibnu Batutah dalam berkeliling dunia. Buku ini telah diterjemahkan
ke dalam berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu
pula diketahui bahwa pada awal abad pertengahan ini, telah pula disusun kitab
Mausu’at, yaitu buku yang sangat tebal, berisi tentang kumpulan berbagai ilmu
pengetahuan, yang pada masa sekarang disebut ensiklopedi. Di antara cendekiawan
muslim yang menyusun Mausu’at adalah An-Nuwairy (wafat: 722 H), Ibnu Fadlullah
(700-748 H), dan
Jalaluddin
As-Suytiti (849-911 H). Setelah kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di
berbagai wilayah dari benua Asia dan Afrika mengalami kemunduran di bidang
politik dan ekonomi, akibat dijajah oleh bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu
lagi untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.4.
Perkembangan Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
1.
Arsitektur
Kata arsitektur
berasal dari bahasa Yunani yaitu architektur yang berasal dari dua suku
kata yakni arche dan tektoo .Arche berarti asli, awal,
dan otentik.Tektoo bermakna berdiri stabilan kokoh.
Arsitektur Islam adalah ilmu sekaligus seni merancang bangunan
ataupun struktur lain yang frungsionaldan dirancang berdasarkan kaidah estetika
islam yang bertolak dari pengakuan akan keesaan Allah SWT.Arsitektur islam
ituterdapat antara lain pada bangunan mejid, istana, dan makam/pekuburan.
Di Persia (sekarang
Iran) pada masa keemasan Dinasti Safawi dikota Isfahan telah di bangun Mesjid
Syah (sekarang Mesjid Imam), Mesjid Syah Lutfullah, Istana Cehil Sutun (bahasa
Persia: empat puluh tiang), jembatan Khaju, dan menara-menara goyang. Mengingat
indah dan megahnya kota Isfahan, orang-orang Persia(iran) menyebutnya dengan ungkapan
Isfahan nisfe jahan (Isfahan kota setengah dunia).
Selain itu, dikota
masyad (ibukota propinsi khurasan) terdapat makam imam ali ar-rida (orang iran
biasa menyebut imam reza,imam ke delapan dalam akidah syiah dua belas
imam).tidak jauh dari imam ar-rida terdapat mesjid imam reza yang luas megah
dan indahnya arsitektur islam yang berkualitas tinggi.kubah mesjid ini di hiasi
dengan ratusan kilogram emas murni, sehingga menambah kemegahan dan keindahan
mesjid.juga di kota tua qung (150km dari taheran) terdapat makam hazrat Fatimah
ma’sumah saudara kandung imam ali ar-rida.ke dua makam tersebut tidak pernah
sepi dari peziarah, baik dari wilayah Persia maupun Negara tetangga seperti
afganistan, Pakistan, dan irak.
Di india pada masa
jayanya kerajaan mogul telah didirikan bangunan-bangunan yang megah dan indah
dengan arsitektur yang mengagumkan. bangunan-bangunan itu seperti istana megah
di delhi dan Lahore, mesjid jami di aunfur (di bangun antara tahun
1438-1478,meniru bangunan dinasti timurid), benteng merah, charminar (empat
menara) yang dibangun tahun 1591 M, di hayderabad, india (corak islam dan hindu
tampak pada bangunan ini) dan bangunan-bangunan makam yang memukau.termasuk
bangunan makam yang menakjubkan dan termasuk salah satu keajaiban dunia ialah tajmahal.Pada
bangunan makam ini di semayamkan mumtaz mahal istri syah jehan. tajmahal ini
terletakdi pinggir sungai jamuna di agra dan di bangun oleh syah jehan selama
12 tahun(1631-1643 M).untuk melaksanakan pembangunan gedung sultan syah jehan
mendatangkan arsitek-arsitek dari irak,dan turki.sedangkan yang menyiapkan
gambar rancangan gedung ini dan sekaligus pengawas dalam pelaksanaan
pembangunannya adalah ustad isa irani.
Di turki pada masa
keemasan pemerintahan kerajaan utsman telah di bangun mesjid-mesjid dengan gaya
arsitektur tinggi da menawan hati.mesjid-mesjid itu seperti mesjid agung,
sultan Muhammad al-fatih,mesjid agung sulaiman (pada masa itu merupakan mesjid
terindah di turki), mesjid bayazid,mesjid abu ayub al-ansyori yang terletak antara
mesjid aya sopia.Mesjid-mesjid tersebut dihiasi dengan kaligrafi,sehingga
menambah keindahan, kemegahan, dan keagungannya.
Mesjid aya sopia
dulunya adalah sebuah gereja. kemudian bangunan itu di rombak statusnya menjadi
sebuah mesjid melalui renopasi dan gambar-gambar makhluk hidup di dindingnya
diganti dengan kaligrafi.
Mesjid-mesjid di
Indonesia yang di bangun pada abad
pertengahan, seperti mesjid agung demak (1506 M), mesjid agung banten
(1552-1570 M) mesjid agung kudus (1549 M) mesjid agung Cirebon (1480 M) mesjid
sultan Abdurrahman (abad ke 18 M) dan mesjid agung kraton buton (1712 M) .
2.
Seni Sastra
Sastrawan-sastrawan
muslim yang hidup di abad pertengahan antara lain :
Ø
Faridudin Al Athar (119-1230 masehi)
Beliau lahir di nasabun
timur laut Persia. semasa mudanya beliau mengendara di berbagai wilayah ioslam
seperti mesir, hejaz, india, dan asia tengah. kemudian ia kembali ke tempat
kelahirannya dan menetap disana. beliau menulis puisi dan menyusun petuah-petuah
dan menyusun petuah-petuah sufi selama 39 tahun.
Karya fariddudin al
athar yang paling terkenal adalah mantiq at tair (musyawarah burung). sebuah
sajak alegoriyang mengisahkan pengalaman religious kaum sufi. buku mantiq al
at-tair ini telah diterjemahkan kedalam bahasa prancis oleh J.H. Garcin de
tassi dengan judul mantiq ut-ttair, lelanage des oiseau (183 masehi) juga telah
diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan judul de conference of the birds (1955).
Buku karya fariruddin
al attar lainnya adalah tajqiratul aulia. buku ini disusun dalam bentuk prosa
dengan maksud mengenang para sufi pendahulunya (buku ini sudah di terjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia).
Ø
Jalaluddin Ar-Rumi (1207-1273 masehi)
Jalaluddin ar-rumi
lahir di afganistan pada 1207 masehi dan wafat di turki tahun 1273 masehi. ia
adalah keturunan sahabat abu bakar as-sidiq r.a. ia seorang penyair sufi
terbesar pada masanya yang dapat gelar
maula (tuan kami). karya tulis jalaluddin ar – rami :
1.
Diwan syams-I Tabriz,
merupakan kumpulan puisi terdiri atas 33000 baityang pesemuanya dalam bentuk
gazal sufi.
2.
Masnawi, terdiri dari 6
jili berisi 26.660 bait yang berisi “ akar-akar agama dan penemuan
keghaiban-keghaiban alam dan pengetahuan ketuhanan” dan buku ini diselesaikan
dalam waktu 10 tahun. buku ini sudah di terjemahkan dan dibeli komentar oleh
renold alleine Nicholson selama 25 tahun ( 1925-1950 masehi)
Ø
Sa’adi Syiraz (wafat di syiraz antara
tahun 1291-1295 masehi)
Beliau seorang
sastrawan Persia yang karya tulisnya berjudul bustam (kebun buah) dan gulistan (kebun
bunga). gulistan ditulis dalam bentuk prosa dan berisi tentang kisah-kisah,
kata-kata mutiara, nasihat, renungan pribadi yang berisi selingan puisi berisi
anekdot, humor, dan nasihat. bustan (telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia). bewrisi kisah-kisah yang indah dan melukiskan nilai-nilai luhur
islam yakni kebenaran,keadilan, kerendahan hati dan kebebasan.
Ø
Fuzuli (wafat sekitar tahun 1556 masehi)
Beliau termasuk penyair
terkenalalam sejarah sastra islam. salah satu karyanya berbentuk puisi yang
berjudul shikeyetname (pengaduan). fuzuli bertempat tinggal di irak.
Selain seni bangunan
dan seni sastra terdapat juga seni music,seni suara, seni lukis, seni pahat,
seni tari, dan seni kaligrafi.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di
antaranya Kerajaan Ottoman di Turki,
Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad pertengahan,
Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain dengan tidal adanya
lagi kekuasaan kerajaan islam yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa
periode klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil
menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.
3.2.
Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui sejarah-sejarah dalam
agama kita, kita juga harus bangga
dengan para tokoh ulama yang telah memberikan peninggalan berupa ilmu, budaya,
yang berlaku dan dapat di manfaatkan oleh kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan/
Syamsuri. 2006.
Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar